Tradisi dan Doa Berpadu dalam Kirab Buka Luwur Sang Ratu

JEPARA – Kirab Budaya dan Buka Luwur dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-476 Jepara sangat menarik dan memikat ribuan warga. Hal ini sebagaimana terlihat, ribuan masyarakat antusias menyaksikan prosesi tahunan ini mulai dari Pendapa Kartini Jepara, sepanjang Jalan Kartini hingga depan kompleks Pemakaman Mantingan.

Bupati H. Witiarso Utomo serta Wakil Bupati M. Ibnu Hajar dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan para pejabat, terlibat dalam acara ini. Kirab Hari jadi Jepara seperti biasa, merupakan pembuka bagi prosesi Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin serta tiga makam lainnya, di kompleks Pemakaman Masjid Mantingan, Kecamatan Tahunan.

Acara digelar, Rabu (9/4/2025) siang. Sebelum dilaksanakan penggantian luwur, terlebih dahulu luwur diarak dari Pendapa Kabupaten sampai Balai Desa Mantingan untuk diserahkan ke Camat Tahunan dan Petinggi Desa Mantingan. Selanjutnya, rombongan diiringi pasukan bregada menuju lokasi buka luwur.

Bupati Jepara mengatakan, prosesi buka luwur serta tahlil dan doa ini, sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur, dan mengenang jasanya. “Ini adalah bentuk menghargai leluhur, dengan adanya buka luwur ini kita membuka ruang dan harapan baru untuk setahun ke depan dan semoga kita mendapat ridha dari Allah,” ujar Mas Wiwit, sapaan akrabnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jepara atas partisipasi dan doanya sehingga prosesi yang digelar setiap tahunnya ini berjalan lancar. “Mudah-mudahan membawa berkah bagi kita semua di Kabupaten Jepara,” sambungnya.

Mas Wiwit juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jepara untuk meneladani perjuangan Ratu Kalinyamat. Dirinya mengungkapkan, perjuangan di era saat ini tidak melawan penjajah tetapi melalui hal-hal positif seperti pembangunan yang berkeadilan, memajukan pendidikan, serta meningkatkan ekonomi masyarakat agar semakin sejahtera. “Harapan kami visi misi kami yaitu otw Jepara ‘MULUS’ (makmur, unggul, lestari, religius) bisa terealisasi secepatnya,” harapnya.

Sebelumnya, prosesi tersebut diawali dengan pementasan sendratari Ratu Kalinyamat di Pendopo Kartini. Pertunjukan tersebut menggambarkan kepahlawanan sang ratu, disambut antusiasme warga yang memadati area sekitar pendopo.

Setelahnya, kain luwur secara simbolis diserahkan kepada Mas Bupati Jepara, Witiarso Utomo. Penyerahan berlangsung diiringi iring-iringan kirab dari Pendopo menuju Makam Mantingan, Kecamatan Tahunan.

Sepanjang perjalanan, arak-arakan menampilkan sosok Ratu Kalinyamat yang diperankan oleh Fatika Jovanka Syachtira (21) menaiki kereta kuda. Ia didampingi jajaran Forkopimda dan pejabat daerah, menambah kekhidmatan serta daya tarik budaya dalam peringatan kirab budaya buka luwur tahun ini. (DiskominfoJepara/AP/AR)