JEPARA – Tema “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, diterjemahkan jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara sebagai amanat untuk menggerakkan elemen pendidikan meningkatkan kualitas. Salah satunya melalui lomba cipta dan baca puisi bagipara guru dan tenaga kependidikan. Dari kegiatan itu diketahui, minat guru di Jepara terhadap sastra ternyata cukup besar.
“Lomba cipta dan baca puisi yang kami selenggarakan secara virtual, disambut antusias oleh para guru. Jumlah pesertanya jauh di atas ekspektasi kami,” kata Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (29/4/2021).
Menurut Agus, menjelang penjurian pada Kamis malam, terdapat 137 karya yang dikirim peserta lomba cipta puisi. Sedangkan lomba baca puisi sudah mencapai 46 peserta.
“Semula kami memperkirakan lomba cipta puisi sudah bagus jika diikuti 50-an peserta. Sedangkan baca puisi kami targetkan sekitar 25 peserta. Ternyata jumlah karya yang masuk jauh di atas perkiraan itu,” tambahnya.
Lomba untuk guru dalam peringatan Hardiknas tahun ini merupakan kesempatan khusus. Sebelum masa pandemi, lomba-lomba dalam peringatan Hardiknas biasanya hanya melibatkan siswa. Karena itulah peserta yang mengirim karya berasal dari semua jenjang pendidikan di Jepara.
“Dalam suasana pandemi, lomba baca puisi diadakan dalam bentuk virtual. Mungkin ini juga yang mendorong lebih banyak guru berpartisipasi. Mereka yang punya keinginan berekspresi tapi nervous saat tampil langsung dan ditonton banyak orang, kali ini mendapat kesempatan tampil sendirian,” duganya.
Seluruh karya yang masuk akan dinilai oleh tim juri yang melibatkan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara serta Kelompok Studi Sastra Jepara (KSSJ). Masing-masing kriteria diambil tiga pemenang untuk mendapatkan hadiah dan piagam penghargaan Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara.
“Karya cipta puisi juga akan kami bukukan,” tambahnya.
Sebelum lomba ini, digelar pula bimbingan penulisan sastra berbentuk cerpen tiga paragraf (pentigraf) untuk guru. Kegiatan yang diinisiasi Yayasan Jungpara Jepara berlangsung pertengahan bulan ini. Ketua Yayasan Jungpara, Sarjono mengatakan, ratusan peserta mengikuti bimbingan ini.
“Pada akhirnya ada lebih dari 160 pentigraf yang dikirim peserta kepada kami. Setelah kami seleksi, akan kami bukukan agar bisa dimanfaatkan satuan pendidikan untuk materi penulisan karya sastra,” kata Sarjono, Kamis (29/4/2021). (DiskominfoJepara/Sulismanto/Amel)