JEPARA – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 bergerak cepat untuk melakukan tracking (pelacakan) anggota keluarga korban positif korona di Desa Kelet, Kecamatan Keling. Sebanyak 10 anggota ke;luarga telah dilakukan rapid test oleh Dinkes Jepara.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Jepara Dian Kristiandi, saat Jumpa Pers pada Selasa (7/4/2020) di Ruang Sosrokartono, Kantor Sekda Jepara. Hadir dalam kesempatan itu Sekda Jepara Edi Sujatmiko, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara Mudrikatun, dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Arwin Noor Isdiyanto.
“Menurut informasi yang kami terima, pasien berinisial H, warga Desa Kelet Kecamatan Keling ini melakukan rawat inap di Rumah Sakit Colombia Asia Semarang. Kemudian pada Jumat, 3 April lalu, meninggal dunia di rumah sakit tersebut,” kata dia.
Proses meninggalnya pasien Covid-19 hingga kremasi, dilakukan di Semarang. Sementara istri pasien meninggal Covid-19 masih menjalani isolasi di rumah sakit Semarang. Sedangkan anggota keluarga di Kelet, juga sudah diminta mengisolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Satgas saat ini masih melakukan tracking terkait kejadian ini. Semua prosedur sudah ditempuh untuk mengatasi ini,” ujarnya.
Sejauh ini, Satgas Covid-Jepara telah melaukan rapid test untuk 10 anggota keluarga korbna meninggal Covid-19, di dua tempat yang berbeda. 4 orang oleh Puskesmas Mlonggo dan 6 orang di Puskesmas Keling. “Dari hasil rapid test pertama, Alhamdulilah semuanya negatif,” kata Andi.
Namun demikian, masih ada anaknya yang menjalani isolasi di rumah sakit Semarang, sebanyak dua orang. “Kembali hari ini Dinkes melakukan penyelidikan epidemiologi dengan membawa 14 alat rait tes menyelusur kesana,” kata dia.
Korban juga sempat berkomunikasi dengan para karyawannya. Ada beberapa orang dan sembilan anggota keluarga yang lain, sudah melakukan isolasi mandiri.
Walaupun positif Covid-19. Sesuai alur kasus di Jepara dinyatan masih kosong. Karena dilaporkan oleh RS Kolombia, Semarang. “Metodenya seperti itu, agar tidak ada dobel laporan,” kata dia.
Tugas Pemkab saat ini melakukan tracking dan tindak lanjut posisi. Akan dilakukan isolasi bagi mereka yang sempat berkomunikasi dengan korban atau pasien tersebut.
“Saya mengimbau warga Kelet tidak usah panik. Yang paling penting warga menyadari kemungkinan untuk tertularnya sangat dimungkinkan dengan kontak fisik. Untuk antisipasi masyarakat membatasi komunikasi secara sosial. “Siapa saja yang bersinggungan akan dipantai oleh Satgas dan dilaporkan perkembangan perhari,” katanya. (DiskominfoJepara/Dian)