JEPARA – Potensi seni budaya lokal di Kabupaten Jepara dinilai layak menjadi bagian dari paket wisata unggulan. Hal ini mengemuka dalam dialog interaktif bertajuk “Branding Daerah Melalui Seni Budaya dan Tradisi Lokal” yang digelar di LPPL Radio Kartini 94,2 FM Jepara, Senin (21/7/2025).
Program dialog tersebut menghadirkan Anggota Komisi B DPRD Jepara Muhammad Latifun, dan seniman lokal Didid Endro S. sebagai narasumber. Diskusi dipandu oleh Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Jepara, Heru Purwanto.
Dalam diskusi tersebut, Heru menegaskan pentingnya penjenamaan (branding) daerah sebagai strategi utama untuk meningkatkan daya saing. Ia menyebut bahwa kekayaan seni dan tradisi lokal Jepara dapat disandingkan dengan sektor pariwisata agar memberi nilai tambah secara ekonomi dan sosial. “Karena itu akan menambah daya manfaat atau daya tarik seni dan budaya dalam suasana wisata,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Latifun menyampaikan bahwa pengembangan seni dan budaya telah sejalan dengan visi pembangunan Jepara lima tahun ke depan. Ia menilai, sektor ini dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari program “Jepara Mulus” yang diusung pemerintah daerah. “Seni, budaya, dan pariwisata itu ibarat mata uang yang tak bisa dipisahkan, karena saling menguatkan,” tuturnya.
Ia menilai gelaran budaya bisa dikemas menjadi atraksi wisata. Panggung seni di Pantai Kartini dan Stadion Gelora Bumi Kartini dapat dioptimalkan sebagai ruang ekspresi seniman lokal. Pengelolaan yang terjadwal memungkinkan hadirnya tontonan budaya setiap hari, sekaligus memperpanjang durasi kunjungan wisatawan.
Senada, Didid Endro menilai penguatan seni budaya sebagai program unggulan merupakan langkah tepat. Ia menekankan pentingnya tetap mengangkat identitas Jepara sebagai pusat seni ukir dunia. Salah satu gagasan yang pernah digagasnya, ialah pertunjukan Tari Kasunggingan yang mengangkat sejarah ukir Jepara. (DiskominfoJepara/AP)