JEPARA – Menghormati dan menjamin hak-hak anak harus tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Keluarga diharapkan menjadi sumber kekuatan utama untuk menghadapi situasi ini, termasuk sebagai perisai dalam menanggulangi persoalan yang terjadi.
Demikian benang merah peringatan Hari Anak Nasional, dan Hari Keluarga Nasional di Kota Ukir, Selasa (27/7/2021). Acara ini digelar secara telekonferensi dari peringgitan dalam Pendopo Kartini. Sebanyak 16 kecamatan terhubung melalui aplikasi rapat virtual. Selebihnya, masyarakat, juga menyaksikan secara langsung di kanal Youtube Pemkab Jepara.

Bupati yang diwakili Pelaksana tugas (Plt) Asisten II Sekda Jepara Wasiyanto, saat membuka kegiatan tersebut, mengatakan bahwa krisis kesehatan saat ini juga berdampak secara langsung pada masalah pengasuhan. Khusus bagi anak yang orang tuanya terkonfirmasi Covid-19, kurangnya kesempatan untuk bermain dan belajar.
Dia juga tak menampik perubahan rutinitas dan ketidaksiapan orang tua dalam beradaptasi di masa pandemi, dapat memicu timbulnya konflik antar-anggota keluarga. “Rasa jenuh ataupun bosan akibat terbatasnya interaksi sosial juga dapat menjadi pemicu awalnya kekerasan terhadap anak,” ujarnya, membacakan sambutan Bupati Jepara Dian Kristiandi.
Dia mengingatkan para orang tua bahwa anak merupakan makhluk yang rentan. Pola pengasuhan yang tepat dari keluarga memberikan dampak positif terhadap perkembangan buah hati. “Keluarga adalah benteng utama ketahanan keluarga, dan melalui keluarga pulalah anak-anak mendapatkan perlindungan,” kata Wasiyanto.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Inah Nuroniah menyebut bahwa momentum ini harus jadi refleksi menyeluruh. Mulai dari peran serta semua pihak, baik dalam peningkatan ketahanan keluarga maupun pemenuhan hak anak.
“Menggugah kepedulian maupun partisipasi seluruh rakyat Indonesia dalam menghormati dan menjamin hak-hak anak tanpa membeda-bedakan, serta memaksimalkan peran keluarga sebagai benteng pertama dalam penganggulangan Covid-19,” tuturnya.
Sementara di sisi lain, topik edukasi tentang bahaya tengkes atau pendek (stunting) menjadi topik hangat pada kesempatan itu. Sebagai narasumber, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jateng Widwiono. Materi yang ia bawakan adalah strategi pencegahan stunting dalam mewujudkan ketahanan keluarga dan pemenuhan hak anak. (DiskominfoJepara/AP)