JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara kembali menggelar Safari Ramadhan dengan kegiatan tarawih keliling. Pada pelaksanaan kali ini, acara berlangsung di Masjid Jami Al Mustaqim, Bandungharjo, Donorojo, Selasa (11/3/2025).
Bupati Jepara H. Witiarso Utomo atau yang akrab disapa Mas Wiwit, bersama Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar, turut hadir dalam kegiatan ini. Mereka didampingi Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimcam, para petinggi desa, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Jepara mengungkapkan kebahagiaannya bisa melaksanakan tarawih keliling di kampung halamannya sendiri.
“Saya senang bisa tarawih keliling di kampung saya sendiri. Ini adalah wujud kecintaan saya terhadap tempat kelahiran. Semoga tahun depan kita bisa melaksanakan kegiatan ini dengan lebih baik lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Mas Wiwit juga menyampaikan berbagai program pemerintah yang bertujuan untuk membangun Jepara, khususnya wilayah Donorojo. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan harga pembelian gabah petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Pak Kepala Dinas, tolong bantu para petani agar Bulog membeli gabah mereka minimal dengan harga tersebut. Jika ada pedagang yang menawarkan harga lebih tinggi, silakan” tegasnya.
Selain itu, Bupati Jepara juga menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan pupuk. Ia memastikan bahwa pemerintah telah mengambil langkah untuk menyalurkan pupuk langsung dari pabrik ke Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), sehingga masalah distribusi bisa teratasi.
“Sebentar lagi pupuk tidak akan sulit didapat. Dari pabrik langsung disalurkan ke GAPOKTAN, jadi tidak ada lagi kelangkaan yang menyulitkan petani,” jelasnya.
Bupati juga mendorong para petinggi di Donorojo untuk mengajukan pembangunan saluran irigasi bagi petani, sejalan dengan program prioritas pemerintah pusat.
Selain sektor pertanian, Mas Wiwit menyoroti kesejahteraan tenaga pendidik. Ia menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menaikkan gaji guru, termasuk memberikan insentif bagi guru swasta atau yang belum bersertifikasi.
Di bidang ekonomi, ia menyinggung rencana pengembangan program Koperasi Desa Merah Putih, yang bertujuan untuk menghidupkan sekitar 70.000 koperasi di Indonesia. Namun, program ini masih dalam tahap penggodokan dan perlu diskusi dengan pemerintah pusat.
“Karena ini baru dibuat, teknisnya masih perlu kita diskusikan lebih lanjut dengan pemerintah pusat,” ungkapnya.
Dalam sesi dialog dengan masyarakat, Bupati Jepara juga membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang saat ini belum mencakup Kecamatan Donorojo. Ia mendorong petinggi desa atau pihak lain untuk segera mengajukan fasilitasi agar program ini bisa menjangkau lebih banyak siswa.
“Di Jepara, program ini baru mencakup Kecamatan Jepara, Tahunan, dan Kalinyamatan, dengan total 9.000 siswa. Ini sangat penting untuk pendidikan dan kesehatan anak-anak kita,” tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian, dalam kesempatan ini Bupati Jepara juga menyerahkan berbagai bantuan, di antaranya bibit tanaman, perlengkapan ibadah, serta sejumlah uang tunai kepada masyarakat setempat. (DiskominfoJepara/Alim)