Kreatif Mendidik Anak Mengelola Sampah dengan Ecobrik

JEPARA – Beragam cara dilakukan untuk mendidik anak agar dapat mencintai lingkungan. Termasuk dalam memperlakukan sampah yang selama ini dianggap sebagai momok yang menakutkan. Melalui tangan-tangan kreatif, diharapkan mampu mengubah sampah plastik menjadi barang yang bernilai.

Hal ini sebagaimana dilakukan puluhan anak SD Negeri 4 Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan. Bersama dengan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, mengumpulkan sampah plastik di sekitar sekolah, memilahya hingga membuatnya menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Awwalina Alizza Maharani, peserta KKN Undip, Selasa (28/2/2020) mengatakan, kegiatan ini diawali dengan sosialisasi cinta lingkungan. Kemudian, mereka mengajak para siswa untuk berburu sampah, serta memilahnya sebelum dimanfaatkan kembali. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa, para guru dan karyawan. “Setelah dilakukan pemilahan, sampah plastik bungkus jajanan kami kumpulkan dan dilakukan pengolahan menjadi ecobrik,” kata dia.

Ecobrik ini difungsikan sebagai pengganti bata yang ramah lingkungan (eco friendly). Caranya dengan menggunakan botol plastik bekas, yang diisi dengan sampah plastik hingga padat dan keras. Kemudian, botol yang telah diisi tersebut, disusun atau dibuat sesuai keinginan mereka. Seperti meja, kursi, hingg berbagai macam hiasan rumah. Bahkan ecobrik ini, mempunyai sifat yang awet. Sehingga dapat dikonstruksikan atau bongkar pasang menjadi bentuk lain yang diinginkan, tanpa mengurangi kualitasnya.

“Ecobrik mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Sampah ini diperangkap dalam botol sehingga tidak perlu dibakar, atau menumpuk di TPA,” katanya.

Dikatakan, di Desa Bakalan belum mempunyai Tempat Pembuangan Sampah (TPS), maupun pengolahan sampah. Sehingga, kebanyakan masyarakat membuang sampah ke TPS di desa sebelah, atau membakarnya di rumah masing-masing.

Salah satu siswa M. Formandhoni, siswa kelas 6 ini sangat antusias dalam proses pembuatan ecobrik. Meski agak kesulitan untuk memasukkan sampah ke dalam botol plastik, ia tetap berusaha agar botol tersebut menjadi padat. “Senang, bisa juga dilakukan di rumah nanti,” kata dia.

Kepala Sekolah SD N 4 Bakalan Prastowo dengan adanya pelatihan ecobrik ini, akan menambah kecintaan siswa terhadap lingkungan Sehingga mereka dapat memperlakukan sampah sebagaimana mestinya, dan yang pasti tidak membuang sembarangan. “Mereka tahu sampah itu, dapat dimanfaatkan lagi menjadi barang yang bernilai,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Farikhah Elida memberikan apresiasi kegiatan tersebut. Dikatakan, saat ini pihaknya tengah konsen dalam pengendalian dan pengolahan sampah plastik. Sampah plastik sebenarnya bisa didaur ulang, hanya saja kebiasaan masyarakat Indonesia adalah tidak dapat memilah dan membedakan antara sampah plastik dan organik, sehingga sampah menjadi kotor dan tidak dapat diproses lagi.(DiskominfoJepara/Dian)