JEPARA – Di tengah keterbatasan anggaran dan tuntutan masyarakat Jepara terhadap pembangunan di Jepara, Junarso selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara mengingatkan adanya keseimbangan pembangunan antara fisik dan non fisik. Hal tersebut dibahas dalam dialog interaktif Tamansari Menyapa. Dialog bertajuk Menyelesaikan Isu-isu Krusial di Jepara: Peran Wakil Pimpinan DPRD untuk Menjawab Tantangan Masyarakat di Radio Kartini pada Minggu, (9/2/2025). Pembahasan dipandu oleh Arif Darmawan selaku Kepala Diskominfo Kabupaten Jepara.
“Ada banyak kewajiban pemerintah daerah untuk mewujudkan Jepara sejahtera dan berkeadilan harus ada keseimangan antara fisik dan non fisik,” ujar Junarso.
Junarso mencontohkan pembangunan infrastruktur jalan. Menurutnya target klinik jalan yang akan selesai sebelum lebaran 2025 akan membawa dampak positif. “Saya optimis, sebelum lebaran sudah ada target yang harus diselesaikan. Waktu APBD 2025 Bupati merencanakan 14 miliar. Ditambah lagi tentang kerusakan jalan provinsi, alhamdulilah komunikasi dengan gubernur 15 hari akan terjawab,” terang Junarso.
Senada dengan Junarso, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara Pratikno juga menekankan adanya sinergi berbagai pihak. “Langkah Mas Wiwit untuk mensinergikan orang-orang yang ada di pusat membangun Jepara memang harus Bersama-sama. Tidak bisa mengandalkan satu kelompok karena permasalahan Jepara banyak,” kata Pratikno.
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Jepara Padmono Wisnugroho pun turut andil memberikan pendapatnya. Salah satu hal menjadi perhatiannya adalah pengaturan lalu lintas sesuai tugasnya di Komisi A DPRD Kabupaten Jepara. “Pengaturan lalu lintas yang ada di kawasan industry misal di Mayong dan Kalinyataman. Langkah kami sempat membuat Perda inisiatif yang disahkan nomor tahun 2023 tujuannya untuk meningkstkan keselamatan lalu lintas,” kata Wisnu. (DiskominfoJepara/Karisma)