JEPARA – Dalam rangka memperingati Sedekah Bumi Kelurahan Panggang yang ketiga, warga Kelurahan Panggang turut memperingati haul Sayyid Abu Bakar Al-Haddad atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Buyut Panggang yang ke-26. Acara yang berlangsung malam ini, Kamis (11/7/2024) di halaman Mushola Nurul Iman, diisi dengan mauidloh hasanah oleh K.H. Muallim dari Brebes, Jawa Tengah.
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Jepara Subiyanto, Lurah Panggang Ahmad Sholichin, pengurus Nahdlatul Ulama ranting Panggang, serta para tokoh alim ulama setempat. Ratusan warga Kelurahan Panggang dan sekitarnya memadati lokasi pengajian umum, menunjukkan antusiasme dan kebersamaan dalam peringatan ini.
Dalam sambutannya, Lurah Panggang Ahmad Sholichin menyatakan bahwa pengajian ini merupakan salah satu rangkaian acara Sedekah Bumi Kelurahan Panggang.
“Pada sore hari tadi, telah diadakan ziarah makam Sayyid Abu Bakar Al-Haddad atau Mbah Buyut Panggang,” ujar Sholichin.
Ia menambahkan bahwa rangkaian acara Sedekah Bumi dimulai pada hari Senin, 8 Juli 2024, dan akan mencapai puncaknya pada hari Minggu, 14 Juli 2024.
“Puncak acara akan diadakan gerak jalan variasi yang diikuti oleh perwakilan SD, SMP, SMA, dan RW se-Kelurahan Panggang. Biasanya kita melaksanakan Sedekah Bumi dengan mengadakan karnaval atau kirab budaya. Tahun ini, kita ingin tampil beda dengan slogan ‘memang beda dengan yang lain’, dan insyaallah menjadi inspiratif bagi kelurahan maupun desa lainnya,” tambahnya.
Camat Jepara, Subiyanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya mengenang leluhur, khususnya Mbah Buyut Panggang.
“Inti dari Sedekah Bumi adalah mengenang leluhur dan para auliya. Masyarakat, terutama anak-anak, tidak hanya dikenalkan dengan para leluhur, tetapi juga nilai-nilai yang patut dijadikan contoh. Saat ini kita menghadapi situasi keluarga yang membutuhkan kewaspadaan dalam pendidikan anak-anak, sehingga perlu ada nilai-nilai dari leluhur yang dijadikan pedoman,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa saat ini manusia sering terjebak pada empat idola: uang, kekuasaan, ketenaran, dan kesenangan, yang dianggap sebagai sumber kebahagiaan namun bisa menjadi jebakan bagi keluarga.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan piala dan hadiah untuk lomba adzan dan iqomah yang sebelumnya telah dilaksanakan, serta penyerahan santunan kepada 33 anak yatim piatu oleh Laziznu Ranting Panggang. Acara ditutup dengan mauidloh hasanah oleh K.H. Muallim dari Brebes, yang membahas mengenai tingkatan dalam beribadah.
Acara ini tidak hanya memperkuat kebersamaan warga, tetapi juga mempertegas komitmen Kelurahan Panggang dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai pendahulu kita yang luhur. (DiskominfoJepara/Alim)