Pendapatan dan Perencanaan Akuntabel Kunci Pembangunan Daerah Optimal

JEPARA – Dinamika pembangunan daerah di Jepara bisa berakselerasi manakala didukung dengan perencanaan dan dukungan anggaran yang signifikan dan memadai. Perbincangan mengenai pembangunan tersebut mengudara dalam dialog interaktif Tamansari Menyapa di Radio Kartini bertajuk Optimalisasi Pendapatan dan Perencanaan Pembangunan Daerah” pada Rabu, (1/5/2024). Dialog dipandu oleh moderator Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan bersama Ketua Komisi A DPRD Jepara Agus Sutisna, Kepala BPKAD Jepara Florentina Budi Kurniawati, dan Kepala Bappeda Jepara Hasannudin Hermawan.

Agus Sutisna memaparkan esensi optimalisasi pendapatan di Jepara bahwa sinergitas antara eksekutif dan legislatif yang berjalan sangat harmonis terkait perencanaan pembangunan yang sumbernya dari PAD dapat berlangsung baik. Ia juga menambahkan dalam menjalankan tugas dan fungsi anggaran, DPRD Jepara terus memberikan masukan khususnya pada dua hingga tiga tahun pascacovid yang cenderung terseok.

“Kita betul mengharapkan pendapatan yang optimal, tapi dalam betul-betul akuntabel, artinya dapat dipertanggunjawabkan. Karena jika perencanaan tinggi tapi tidak bisa dilaksanakan artinya tidak akuntabel,” ujar Agus.

Hasannudin Hermawan menggarisbawahi bahwa perencanaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan daerah.

Proses pembangunan ke depan tergantung beberapa faktor salah satunya bagaimana kegiatan perencanaan potensi pendapatan dijalankan.

“Kalau melihat perencanaan di Jepara tahun 2025 sudah direncanakan h-1 tahun anggaran, harapannya sebelum nanti ditetapkan bersama legislatif dan eksekutif bisa dilakukan sebaik-baikya melibatkan semua stakeholder,” papar Hasannudin.

Kepala Bappeda Jepara tersebut turut memaparkan kendala perencanaan yang ada di Jepara. antara lain dari aspek geografis, aspek kesejahteraan masyarakat, dan aspek daya saing daerah.

“Jadi apapun sudah kita rencanakan sudah kita hitung tapi pasti ada hambatan. Kami melakukan mapping namun masih ada kendala,” kata Hasannudin.

Kepala BPKAD Jepara Florentina Budi Kurniawati mengibaratkan pendapatan daerah seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Tanpa BBM tidak bisa jalan, tanpa angggaran tidak bisa jalan kegiatan-kegiatan kecuali ada BBM cadangan dari pusat,” kata Florentina.

Kepala BPKAD Jepara itu juga menyinggung dukungan masyarakat sangat penting untuk menghimpun pendapatan asli daerah untuk mendukung pembangunan.
“Kesadaran dan kerjasama karena tanpa kesadaran dari wajib pajak seakan pintunya ditutup,” tandasnya. (DiskominfoJepara/Karisma)