
JEPARA – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jawa Tengah melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dalam upaya memaksimalkan pengelolaan hasil laut dan lahan pantai milik Pemkab Jepara. Langkah ini dalam rangka upaya untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran keluarga nelayan di Jepara.
Audiensi yang digelar di Ruang Command Center Setda Jepara, pada Senin (4/3/2024) ini dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta, Kepala Brida Jateng Mohammad Arief Irwanto, dan juga Direktur Marine Science Technopark (MSTP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof. I Nyoman Widiasa.
Turut hadir juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jepara Hasannudin Hermawan, Kepala Dinas Perikanan Farikhah Elida, dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.
Kepala Brida Jateng Arief Irwanto mengatakan penting untuk meningkatkan kapasitas kemampuan yang kaitannya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dia pun menegaskan saat ini Brida Jateng sudah membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat.
“Ada beberapa peluang yang bisa disinergikan dan dikolaborasikan pada lahan pantai milik pemerintah dan juga ada peluang potensi yang bisa dikerjasamakan,” terang Arief.
Sementara itu, H. Edy Supriyanta meminta pemerintah provinsi dan juga perguruan tinggi bisa berkontribusi serta terus bersinergi untuk membantu pembangunan di Kabupaten Jepara.
“Jumlah nelayan di Kabupaten Jepara ada 8.900 nelayan, ancaman nelayan yaitu susahnya pada saat musim baratan, angin besar, jadi nelayan tidak bisa melaut,” ujar H. Edy.
H. Edy Supriyanta pun menerangkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan di kawasan pesisir Jepara, terutama untuk masyarakat nelayan sudah dilakukan Pemkab. Salah satunya adalah memberikan bantuan mesin diesel dan alat tangkap untuk nelayan.
Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Jepara menyentuh Rp500 miliar dan salah satu penyumbangnya adalah melalui sektor perikanan dan kelautan. H. Edy Supriyanta pun meminta kepada Brida Jateng untuk terus bersinergi dan berkolaborasi.
Guru besar Undip Prof. I Nyoman Widiasa juga turut berkomitmen melakukan kolaborasi baik dengan Brida Jateng dan Pemkab Jepara. Hal ini merupakan langkah konkret dalam merevitalisasi terutama kampus Undip di Jepara untuk mengoptimalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama bidang penelitian dan pengabdian.
“Aset daerah nantinya bisa dioptimalkan. Saat ini kami mempunyai desalinasi, yaitu pemanfaatan air asin menjadi air tawar dan kapasitasnya mencapai 200 ribu liter per hari untuk menghasilkan air layak minum,” kata I Nyoman Widiasa.
Tak hanya itu, Guru Besar Teknik Kimia Undip itu, juga mengatakan menyediakan beberapa fasilitas yang harapannya bisa meningkatkan SDM masyarakat di pesisir pantai Jepara seperti cold storage, tambak dan fasilitas lain yang ada di MSTP Teluk Awur. (DiskominfoJepara/Asrorur)