JEPARA – Jajaran pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kabupaten Jepara mendatangi kantor bupati untuk audiensi, Rabu (15/3/2023). Kedatangan Ketua FKPT Lukito Sudi Asmara bersama rombongan, diterima langsung oleh Penjabat Bupati Edy Supriyanta di ruang kerjanya.
Selain untuk silaturahmi awal sesuai dilantik, pengurus FKPT ini meminta restu akan pelaksanaan program kerja ke depan. Sasaran utama kegiatannya nanti adalah menjaga situasi kondusif wilayah. Oleb karena itu, sebelum tancap gas, Lukito bersama pengurus lain terlebih dulu mengawali dengan melakukan audiensi ke sejumlah tokoh sentral di Jepara. Seperti jajaran Forkopimda dan ke pimpinan organisasi keagamaan. “Kita ingin mengenalkan bahwa di Jepara ada FKPT yang merupakan perpanjangan tangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),” kata dia.
Dijelaskan dia bahwa FKPT bersifat mandataris dan berbeda dengan forum-forum lain. Itu karena surat keputusan (SK) pembentukannya langsung dari BNPT, bukan SK kepala daerah. Tugas yang diamanatkan meliputi bidang budaya dan agama, serta bidang anak dan perempuan. Kemasannya dituntut melakukan kegiatan-kegiatan tamabahan yang inovatif. “FKPT kabupaten se-Indonesia hanya Jepara dan Lebak,” tutur Lukito.
Rencananya, forum ini akan membuat kegiatan semacam dialog sekaligus edukasi. Melibatkan peserta sekitar 300 orang, terdiri dari para pimpinan partai politik, organisasi masyarakat, maupun instansi terkait. Tema yang diangkat berkaitan dengan tahun politik, sebab ia menilai situasi tersebut rentan terjadinya gesekan. Kondisi itu pun rawan disusupi paham radikalisme. “Memacu adanya friksi-friksi di masyarakat,” kata dia.
Kegiatan tersebut akan dilanjutkan dengan peresmian Warung NKRI. Fasilitas ini direncanakan bertempat di lantai bawah Omah Jagong, sebelah timur Museum R.A. Kartini. Selain menyajikan menu kudapan khas lokal, pengunjung pun akan disuguhi nuansa kebangsaan. “Karena ini konsepnya kebangsaan kita persiapkan betul, menu, suasana, agar ciri-ciri kabangsaan itu muncul,” ujarnya.
Eksistensi FKPT Jepara, dikatakan Lukito, bakal terus berlanjut. Kegiatan dialog dan edukasi selanjutnya pun telah dijadwalkan. Antara lain melibatkan santri pondok pesantren di Bangsri. Kemudian, menyasar mahasiswa di Universitas Nahdlatul Ulama Jepara. “Tak menutup kemungkinan masih ada agenda-agenda lain yang kita lakukan,” kata dia.
Menanggapi rencana program kerja tersebut, Penjabat Bupati Edy Supriyanta mengaku sangat setuju dan siap mendukung. “Eksekusi, kerja cepat. Prinsip saya mendukung,” ujarnya.
Ditemui terpisah sebelum audiensi berlangsung, Sekretaris FKPT Jepara Rustamaji, menyampaikan keinginan adanya program pendampingan bagi keluarga maupun mantan narapidana terorisme. Sebab ia meyakini mereka masih bisa dirangkul supaya tak lagi terpengaruh radikalisme. “Harusnya kita ada perhatian untuk itu, pendampingan agar tidak terpapar lagi,” imbuhnya.
Ketua Bidang Agama Sosial Ekonomi dan Budaya FKPT Jepara Zainuri Thoha, menyampaikan salah satu program yang bakal diusung bidangnya adalah kemping keberagaman. Kegiatan ini melibatakan peserta dari unsur guru semua jenjang sekolah, dengan latar belakang yang beragam, baik lintas agama ataupun etnik. Tujuannya untuk mewujudkan harmonisasi. “Dibuat kelompok, masing-masing terdiri dari sepuluh guru dari berbagai agama dalam satu kamp,” tuturnya.
Sementara terkait kegiatan dialog dengan peserta mahasiswa, Gun Sudiryanto selaku Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan menjelaskan konsep yang diusung ialah kampus kebangsaan, dan kampus Pancasila. Rencananya, ada pemateri dari jajaran Forkopimda, MUI, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama. “Harapannya bisa menekan potensi radikalisme, apalagi menyongsong Pemilu 2024,” ujarnya.
Seluruh program kerja tersebut akan mulai digas setelah Lebaran Idulfitri nanti. Beberapa di antaranya pun turut mengundang kehadiran Kepala BNPT. Antara lain pada peresmian Warung NKRI. (DiskominfoJepara/AP)