Dilantik, KPOTI Jepara Siap Lestarikan Permainan Tradisional R.A Kartini

JEPARA – Memperingati 142 tahun kelahiran Raden Ajeng Kartini, sebanyak 31 pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Jepara periode 2021 – 2025 dilantik, Selasa (20/4/2021) sore di Pendopo R.A Kartini. Pelantikan dipimpin langsung Ketua Umum KPOTI Pusat M. Zaini Alif, didampingi jajaran pengurus KPOTI Provinsi Jawa Tengah. Hadir Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif, dan para pimpinan perangkat daerah.

Foto bersama pengurus KPOTI Jepara dengan Forkopimda dan Ketua Umum KPOTI Pusat.

Ketua Umum KPOTI Jepara Ahmad Kholik mengatakan, bersama dengan anggotanya siap berkomitmen memajukan permainan dan olahraga tradisional di Bumi Kartini. Disampaikan bahwa, Jepara merupakan salah satu gudangnya permainan tradisional. Hal ini sebagaimana dilihat pada masa Raden Ajeng Kartini.

“Selain belajar, Raden Ajeng Kartini juga mengenalkan berbagai macam permainan kepada anak-anak saat itu. Mereka dengan riang gembira memainkan permainan dan juga belajar,” kata Kholik.

Ketua Umum KPOTI Pusat M. Zaini Alif mengatakan, melestarikan permainan dan olahraga tradisional ini bukan tugas yang mudah. Perlu perjuangan yang keras dan terus dilakukan. Permainan dan olahraga tradisional ini adalah bentuk implementasi budaya asli bangsa Indonesia yang harus dipertahankan.

Disampaikan, dari beberapa surat-surat R.A Kartini, “Habis Gelap Terbitlah Terang”, banyak sekali dijumpai kata bermain atau permainan. Ada lebih dari 30 kata bermain, yang ditulis pahlawan emansipasi wanita itu. Ini artinya, R.A Kartini menaruh perhatian lebih kepada kebebasan anak-anak pada masanya untuk melakukan aktivitas bermain.

“Dengan bermain akan-anak diajarkan pendidikan, dengan bermain anak-anak pula diperbaiki tingkah lakunya,” kata Zaini.

Disampaikan, Jepara yang merupakan tanah kelahiran R.A Kartini ini mempunyai potensi yang luar biasa untuk permainan dan olahraga tradisional. Dapat dikatakan, permainan merupakan alat transmisi pendidikan pada abad 18.

“Saya pikir, Jepara bisa menjad embrio untuk menggali permainan tradisional untuk anak-anak perempuan,” katanya.

Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto mengatakan, pelantikan jajaran KPOTI ini menjadi momentun untuk mengembangkan permainan rakyat dan olahraga tradisional di Jepara. Saat beragam permainan yang dapat dijumpai, seperti egrang, engklek, gobak sodor, bentengan, lompat tali, hingga permainan kelereng.

“Seiring perkembangan zaman, permainan yang sebenarnya menyenangkan dan mendidik banyak ditinggalkan generasi muda. Sebagai penggantinya teknologi canggih smartphone menjadi pegangan anak-anak untuk bermain,” kata Dwi Riyanto.

Kehadiran KPOTI ini, akan menjadi motifasi pemerintah Kabupaten Jepara untuk dapat mengembalikan dan membudayakan kembali permainan tradisonal. Ini merupakan solusi yang tepat untuk melatih anak-anak bersemangat, melatih sikap disiplin, serta sportivitas dalam bermain.

“Jangan lupa, kenalkan permainan tradisional denan konsep kekinian sambil menamakan nilai luhur Pancasila,” katanya. (DiskominfoJepara/Dian)