Pusat Daur Ulang Sampah Karimunjawa Mulai Beroperasi

JEPARA – Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, resmi beroperasi, Senin (24/8/2020). Upaya ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang akan masuk ke kolam sampah (landfill). Di fasilitas bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sampah akan diolah terlebih dahulu.

PDU Sampah berkapasitas 10 ton per hari itu diresmikan secara virtual oleh Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati, dengan Bupati Jepara Dian Kristiandi. Turut tergabung dan menyaksikan prosesi penandatanganan berita acara dan prasasti, di antaranya Kasubdit Barang dan Kemasan Ditjen PSLB3-KLHK Ujang Solihin Sidik, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ujang Solihin Sidik dalam laporannya merinci, bangunan PDU Sampah Karimunjawa berukuran 200 meter persegi. Fasilitas itu berdiri di atas aset lahan Pemkab Jepara seluas 500 meter persegi. Lokasinya berada di Dukuh Alang-alang, Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa.

“Melengkapi PDU juga dibantu, 2 unit motor pengangkut sampah, 3 unit mesin pemilah. Satu unit mesin pengumpan, 1 mesin pres, 1 mesin pengolah pupuk organik, 2 unit mesin pengayak kompos. Dua unit mesin pencetak butiran pupuk organik, dan 1 mesin untuk fermentasi,” tutur dia.

Sedikitnya dibutuhkan 10 sampai 15 orang untuk mengoperasikan peralatan pendukung PDU sampah tersebut. Dengan kapasitas pengolahan 10 ton diharapkan mampu mengurai timbulan sampah di Karimunjawa.

Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan terima kasih atas perhatian KLHK, untuk bantuan penyelesaian sampah di Karimunjawa. Terlebih kepulauan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh Pemerintah Pusat. “Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan mencapai rerata 2 ribu orang per minggunya,” ujar dia.

Adapun jumlah timbulan sampah per harinya dari penduduk Karimunjawa sebanyak 5,31 ton. Sedangkan dari pendatang sebanyak 0,16 ton. Untuk itu, Bupati Jepara meminta pengelolaan sampah mulai dari sumbernya lebih intensif dilaksanakan. Salah satunya lewat program desa mandiri sampah.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi, atas upaya yang telah dilakukan Pemkab Jepara. Khususnya dalam mengedukasi warga agar melakukan pilah sampah di rumah. Dengan penerapan wisata ramah lingkungan, ke depan diharapkan semakin banyak lagi wisatawan yang datang. “Bantuan ini bisa menjadi awal mula untuk kita lebih peduli, syukur-syukur gerakan nyata dalam pengurangan sampah plastik,” tutur dia.

Dikatakan Dirjen PSLB3-KLHK Rosa Vivien Ratnawati, dengan beroperasinya PDU ini sampah yang masuk akan dipilah berdasarkan dua jenis, yakni organik dan anorganik. Untuk sampah organik akan digiling dan dijadikan pupuk. “Sedangkan sampah anorganik diolah dan akan disalurkan ke industri, sehingga memiliki nilai ekonomi,” ujar dia.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat bisa mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Salah satunya dengan mengurangi timbulan sampah plastik. (DiskominfoJepara/AP)